- Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
- Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
- Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
- Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
- Perhatian,merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
- Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
- Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
- Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
KASIH SAYANG
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:- Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
- Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
- Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
- Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
- Cinta Terhadap Allah
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
- Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
- Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
- Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
PEMUJAAN
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini:
a. sebutkan apa perbedaan antara cinta dan nafsu!- Cinta bersifat manusiawi
- Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
- Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Pengasuhan, tanggung jawab, pengertian dan pengenalan.
c. cinta ideal adalah cinta yang memiliki tiga unsur. sebutkan dan jelaskan!!
- Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
- Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
- Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
kasih artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan.
e. menurut kalian hubungan seksual yang dalam bentuk normal dan bertanggung jawab adalah seperti apa?
hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
f. dan menurut kalian hubungan seksual yang dalam bentuk abnormal perverse adalah seperti apa?
Hubungan seksual abnormal dan perverse adalah relasi seks yang tidak bertanggung jawab, dan kompulsi yang abnormal, dan juga bertentangan dengan norma sosial, hukum, maupun agama. Contohnya adalah pelacuran, perzinahan, perkosaan, dan bujukan.
g. menurut Dra. Kartini Kartono pemuasan abnormalitas seksual dibagi dalam tiga golongan sebutkan dan jelaskan !
- Dorongan Seksual yang abnormal
- Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
- Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
- Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
- Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
- Partner Seks yang abnormal
- Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
- zoofilia, terhadap hewan.
- Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
- Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
- Dalam pemuasan dorongan seksual
-
- Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
- Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
- Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.