Danny Novan Hernawan
4IA19
51410681
SOFTKILL CLOUD COMPUTING
DOSEN : KUWAT SETIYANTO
ALAMAT BLOG :
MATERI : CLOUD COMPUTING
1.PENDAHULUAN
Tentu kita semua adalah para pemakai listrik
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu
mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri kan? yang perlu kita
lakukan adalah mendaftar ke PLN, dan kita tinggal bayar biaya listrik
berdasarkan jumlah penggunaan kita tiap bulan. Analogi PLN diatas, adalah
sedikit gambaran Cloud
Computing, dimana Cloud
Computing ini bertugas untuk
memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita
tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka (penyedia layananan Cloud Computing) menyedikan
layanan tersebut, yang penting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai
dengan apa yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita tinggal bayar
berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa meminta
segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebalik-nya (ELASTIS).
2.PEMBAHASAN DAN
ANALISA
Pengertian cloud
computing
Komputasi
awan (bahasa Inggris: cloud
computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan
(cloud) adalah metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan
komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Ia adalah suatu
metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi
informasi disajikan sebagai
suatu layanan (as a service), sehingga
pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada
didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur
teknologi yang membantunya.
Sejarah Cloud
Computing
Tahun 1960
John McCarthy, Pakar Komputasi dan kecerdasan
buatan dari MIT. “Suatu hari anti, komputasi akan menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik
dan telepon.” Ini adalah sebuah ide yang mengawali suatu bentuk komputasi
yang kita kenal dengan istilah Komputasi awan.
Tahun 1995
Larry Ellison, pendiri
perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik dan
sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak harus
"menanam" berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari
sistem operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan
server dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai
kebutuhan PC pengguna.
Pada era ini juga
wacana “Network Computing” cukup populer. Banyak perusahaan yang menggalang
sistem ini contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Disayangkan kualitas
jaringan komputer saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih
PC karena cenderung lebih cepat.
Akhir Era -90
Lahir konsep ASP
(Application Service Provider) yang ditandai dengan kemunculan perusahaan pusat
pengolahan data. Ini merupakan sebuah perkembangan pada kualitas jaringan
komputer. Akses untuk pengguna menjadi lebih cepat.
Tahun 2000
Marc Benioff, mantan
wakil presiden perusahaan Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah
perangkat lunak CRM dengan basis SaaS (Software as a Service). Tak disangka
gebrakan ini mendapat tanggapan hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry
Ellison, boss-nya. Dia memiliki sebuah misi yaitu “The End of Software”.
2005 - Sekarang
Cloud Computing sudah
semakin meningkat popularitasnya, dari mulai penerapan sistem, pengunaan nama,
dll. Amazon.com dengan EC2 (Elastic Computer Cloud); Google dengan Google App.
Engine; IBM dengan Blue Cord Initiative; dsb. Perhelatan cloud computing
meroket sebagaimana berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak sekali pemakaian
sistem komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya kualitas jaringan
komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari pengaplikasianya adalah
Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube, Scribd, dll.
Manfaat Komputasi
Awan
Dari penjelasan tentang cloud
computing diatas,
ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari cloud computing, yaitu :
·
Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita
bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan
tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah
kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
·
Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data
kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses
data disaat yang penting.
·
Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin
keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan
yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing.
Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.
·
Kreasi, yaitu para user bisa
melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan
project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya
lewat penyedia layanan cloud computing.
·
Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data
milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak
Layanan Komputasi
Awan
Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a
Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa
CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut
digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal
sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini
adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya.
Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat
storage hampir penuh, storage bisa ditambah dengan segera. Perusahaan yang
menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.
Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service
adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat
sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat
menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan
tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini.
Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada
aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing
platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows
Azure.
Software as a Service (SaaS)
Software as a Service
adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi
yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform
yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail,
yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter,
facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu
membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan
perangkat klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi
yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi
yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.
3. PENUTUP
KEUNGGULAN
CLOUD COMPUTING SISTEM
Uraian
mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud
Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud
Computing antara lain:
(1)
Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi
infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek
fungsionalitasnya,
(2)
Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan
implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3) Bagi para praktisi yang bergerak di
industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa
pengembangan teknologi informasi,
(4)
Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar
karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan
penggunaaan bandwidth internet,
(5)
Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
KEKURANGAN
CLOUD COMPUTING
Merujuk
kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud
Computing ini antara lain:
(1)
service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten
dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan
data recovery,
(2)
privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain
karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
(3)
compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari
provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(4)
data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data
disimpan dalam cloud,
(5)
data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan
cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi
terhadap layanan cloud Computing.
Intinya
kemampuan dari cloud computing itu
sendiri masih harus disempurnakan agar dalam jangka panjang dapat dimanfaatkan
dengan lebih maksimal lagi.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar