This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 22 Februari 2011

MANUSIA DAN CINTA KASIH

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Secara sederhana CINTA adalah suatu perasaan tertarik dan sangat suka kepada seseorang.
Sedangkan,.,,.
KASIH adalah suatu rasa pengungkapan hati dengan pemberian rasa kasih sayang kepada seseorang yang dicintai.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta sama sekali bukan nafsu.
Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.    Cinta bersifat manusiawi
  1. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
  2. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta memiliki unsur-unsur dasar tertentu yaitu :
  1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
  2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
  3. Perhatian,merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
  4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan Cinta      Segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
1.     Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  1. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  2. Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
             Tingkatan cinta bisa saja lahir karena factor pemahaman atau tingkat intelegensi seseorang atau bahkan tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Manusia dalam hal ini insan pecinta, tidak selamanya akan berada dalam tingkatan cinta tersebut. Cinta kasih yang rendah yang hanya sekedar menganggap cinta adalah sebuah rasa yang mesti diekspresikan seketika yang tanpa control dan nilai (absurd). Pecinta seperti ini cenderung melakukan aktivitas yang menamakan cinta namun bukan sebenarnya cinta. Tidak diperlukan control dalam penjabarannya bahkan cinta yang dimaksudkan memiliki nilai tapi seyogyanya tidak ada nilai kecuali ego dan nafsu semata yang bermain di dalamnya.

             Cinta menengah lahir dikarenakan adanya paradigma bahwa cinta memiliki nilai namun tidak ada control maupun norma yang mengatur aplikasi. Pecinta seperti ini cenderung apatis bahkan boleh dikatakan manusia pragmatis. Nilai dimaknai sekedar pemenuhan hasrat dan rasa. Cinta ini tak bisa lagi dibedakan dengan nafsu. Pecinta ini melahirkan prilaku pacaran, dan sejenisnya. Penilaian akan cinta hanya sekedar sebagai rasa yang mesti diwujudkan. Kalaupun ada control yang bermain, disana hanya berupa rasionalisasi (hasil pemikiran) yang mengedapankan ego (egosentris ; tak semestinya juga ego diabaikan). Norma yang dianggap sebagai control hanya norma masyarakat. Selama tidak ada yang diganggu dan dirugikan, dan tak melewati batas kemanusiaan akan tetap dijalaninya.
Dalam perspektif peradaban Yunani, cinta dibagi dalam tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah :
1.      Cinta Egape, ialah cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dengan komunukasi ritual (vertical/horizontal).

2.     Cinta Philia, ialah cinta kepada ayah-ibu (orang tua), keluarga, saudara, sahabat, dan sesama manusia.
3.     Cinta Eros / Amos, ialah cinta antara pria dan wanita (suami dan istri).

Cinta kasih tidak hanya sekedar cinta belaka, akan tetapi cinta kasih itu timbul dari lubuk hati manusia yang sifatnya kekal dan tak akan pernah berubah. Dengan cinta kasih ini, manusia akan selalu berbahagia dan menderita di dalam hidupnya. Cinta sebagai keperluan fundemantal memang tidak mudah diterangkan atau didefenisikan.


KASIH SAYANG

Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
  3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
  4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  5. Cinta Terhadap Allah

KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

PEMUJAAN

Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini:

a. sebutkan apa perbedaan antara cinta dan nafsu!
  1. Cinta bersifat manusiawi
  2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
  3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
b. sebutkan unsur – unsur cinta!
Pengasuhan, tanggung jawab, pengertian dan pengenalan.
c. cinta ideal adalah cinta yang memiliki tiga unsur. sebutkan dan jelaskan!!
  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
d. apakah yang dimksud dengan kasih?
kasih artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan.
e. menurut kalian hubungan seksual yang dalam bentuk normal dan bertanggung jawab adalah seperti apa?
hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
f. dan menurut kalian hubungan seksual yang dalam bentuk abnormal perverse adalah seperti apa?
Hubungan seksual abnormal dan perverse adalah relasi seks yang tidak bertanggung jawab, dan kompulsi yang abnormal, dan juga bertentangan dengan norma sosial, hukum, maupun agama. Contohnya adalah pelacuran, perzinahan, perkosaan, dan bujukan.
g. menurut Dra. Kartini Kartono pemuasan abnormalitas seksual dibagi dalam tiga golongan sebutkan dan jelaskan !
  1. Dorongan Seksual yang abnormal
    • Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
    • Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
    • Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
    • Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
  2. Partner Seks yang abnormal
    • Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
    • zoofilia, terhadap hewan.
    • Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
    • Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
  3. Dalam pemuasan dorongan seksual
    • Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
    • Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
    • Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
Sumber  Referensi :
-          www.google.co.id
-          http://arikaka.com/bab-iii-manusia-dan-cinta-kasih/









Selasa, 15 Februari 2011

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia juga diciptakan atasa perbedaan fisik, oleh karena itu manusia mempunyai cara-cara hidup yang berbeda.
Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. 

Ada dua pandanganyang bisa dijadikan sebuah acuan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.

1. manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling tekait, yaitu:
  1. Jasad: badan kasar manusia yang nampak dari luarnya, dapat diraba, difoto dan menempati ruang dan waktu.
  2. Hayat: mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
  3. Ruh: bimbingan tuhandaya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta dan bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
  4. Nafsu: dalam pengertian diri atau pengakuan, kesadaran diri sendiri.
manusia sebagai suatu kepribadiian mengandung tiga unsur yaitu:
  1. ID, merupakan struktur kepribadian yang sangat primitif dan paling tidak nampak ID merupakan libido murni atau energi positif yang menunjukan ciri alami dan irasionaldan terkait dengan seks yang secara intingtual yang menentukan prose-proses ketidaksadaran.
  2. EGO, merupakan bagian dari atau kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ID,sering kali disebut dengan kepribadian "eksekutif" karena peranannya dalam menghubungkan energi ID kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
  3. SUPEREGO,merupakan struktur kepribadian yang paling akhir muncul kir-kira pada usia 5 tahun. Dibandingkan dengan ID dan ego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
 HAKEKAT MANUSIA
1. Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Mahluk ciptaan tuhan yang palinng sempurna jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
3. Mahluk biokultural, yaitu mahluk budayawati dan hayati.
4. Mahluk ciptaan tuhan yang terikat pada lingkungan (ekologi) mempunyai kualitas dan bermartabat karena    kemampuan bekerja dan berkarya.


Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari segi asal bahasa sansekerta budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin colere yang berarti mengolah tanah. Secara umum kebudayaan itu adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.

-Menurut dimensi wujud kebudayaan  mempunyai 3 unsur, yaitu :
1.      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia
2.     Kompleks aktivitas
3.     Wujud sebagai benda     

-Secara umum kebudayaan menyangkut 5 hal pokok dalam kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia
Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, mengisi hidup.
2. Hakekat karya manusia
Ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia
Ada yang mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4. Hakekat alam manusia
Ada yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin ada pula yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah pada alam.
5. Hakekat hubungan manusia
Ada yang berpandangan mementingkan hubungan manusia dengan manusia baik secara horizontal maupun vertikal dan ada pula yang berpandangan individualistis.

Dalam hal budaya, setiap negara memliki hal yang ditakutkan dengan kebudayaannya masing-masing. Karena dengan perkembangan zaman yang sangat cepat ini setiap kebudayaan dari luar dapat masuk kapan saja dan bahkan menghilangkan kebudayaan asli dari negara itu sendiri.
Beberapa hal lain yang dapat merubah kebudayaan adalah :
1.   Sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk
2.  Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka yang berada dalam jalur hubungan dengan masyarakat lain. Cenderung untuk berubah lebih cepat.
Hubungan manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku   kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.  Manusia menciptakan kebudayaan dan kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.

    Selasa, 30 November 2010

    MANGA


    Manga (漫画) (baca: man-ga, atau ma-ng-ga) adalah sebutan komik untuk negara jepang. Orang-orang yang membuat komiknya sendiri disebut Mangaka (漫画家) (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka). Manga sendiri, dijepang sudah melekat menjadi seperti budya yang takan lepas dari kehidupan sosial para pemuda disana. Manga/komik terdiri dari beberapa halaman, sekitar 30-40 halaman, Manga mempunyai majalah yang meliput mereka, bila manga tersebut punya ratting yang cukup banyak, manga bisa di kembangkan menjadi sebuah Anime. Yaitu sebuah film yang diangkat dari manga.


    Jenis-jenis Manga
    manga dibedakan dari jenis pembaca mereka. Berikut adalah manga berdasarkan jenis pembaca mereka:
    • Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo (子供) — untuk anak-anak. Biasanya menceritakan hal-hal yang bertema fantasi atau khayalan anak-anak, komik ini mengajarkan hal yang mendidik kepada anak. Sasarannya anak-anak yang berumur 10-12 tahun.
    • Manga yang khusus ditujukan untuk (Wanita) dewasa disebut josei (女性) (atau redikomi) — wanita. Menceritakan tetang hal yang menayngkut cinta dan cita-cita yang sangat kompleks. Kadang menceritakan tentanghh kisah seorang ibu dalam kehidupannya menjalani hari.
    • Manga yang khusus ditujukan untuk dewasa disebut seinen (青年) — pria. umumnya ditujukan bagi pembaca pria berusia 18–30 tahun, namun boleh pula berusia lebih dari itu. Dalam bahasa Jepang, kata Seinen berarti "pria muda" atau "lelaki muda" dan tidak mengindikasikan hal-hal yang bermateri seksual. Manga khusus wanita yang setara dengan seinen manga adalah josei manga. Seinen memiliki banyak perbedaan, baik dari gaya penggambaran dan materi subjek lebih bervariasi, mulai dari seni sampai hal-hal negatif. Seinen manga berbeda dengan shounen, atau manga anak laki-laki, dengan lebih menekankan sisi realisme dan juga mengandung alur cerita yang lebih rumit.
    • Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shōjo (少女) — remaja perempuan. Rata-rata shōjo bertemakan romance, balet, maupun skat es. Genre ini mencakup tema yang luas seperti shōnen, hanya saja lebih mengarah ke perasaan dan drama antar karakternya bila dibandingkan dengan manga shōnen yang keras dan penuh aksi. Ceritanya lebih menceritakan tentang perasaan wanita yang sedang jatuh cinta dan berusaha mndapatkannya, walaupun mirip dengan cerita josei, tapi cerita di shonen lebih lembut dan sarat akan cinta dan hal-hal manis.
    • Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shōnen (少年) — remaja lelaki. Plot ceritanya, biasanya sarat dengan tema kepahlawanan atau aksi. Ada juga yang bertemakan komedi percintaan yang menampilkan tokoh lelaki culun yang dikelilingi gadis-gadis cantik dengan karakter yang hampir sama di manga atau anime lain. Kedua, manga ini biasanya menyediakan layanan bagi para penggemar, maksudnya ada plot tertentu yang dibuat berdasarkan masukan para penggemar.

    Gaya penggambaran

    Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar Lolicon maupun Shotacon.Tidak semua manga digambarkan dengan sederhana. Beberapa mangaka menggunakan style yang realistis, walaupun dalam beberapa elemen masih bisa dikategorikan manga.Untuk komik jangka panjang atau yang memiliki ratusan volume, umumnya seiring dengan perkembangan waktu. Para mangaka akan mengalami perubahan goresan yang cukup signifikan.

    mangapun bisa sering di buat ulang oleh para fans mereka. Doujinshi adalah sebutan bagi manga yang dibuat oleh fans manga tersebut yang memiliki alur cerita atau ending yang berbeda dari manga aslinya. Para fans ini biasa mendistribusikannya dari tangan ke tangan, dijual secara indie di toko doujinshi, atau mengikuti konvensi akbar doujinshi yang biasa disebut Comiket. Disini dijual ribuan judul doujinshi tiap tahunnya. Pengunjungnya bisa mencapai 400.000 orang.
    Doujinshi sendiri kadang menjadi batu loncatan seseorang/kelompok untuk menjadi mangaka. Ken Akamatsu (Love Hina, Negima) juga sering membuat dojin karyanya sendiri. Manga yang bertema hentai biasanya adalah dojin dari manga tertentu yang sudah terkenal. Biasanya karakter manga tersebut memang didesain untuk jadi "sasaran" para dojin-ka (sebutan bagi para pembuat dojin, sama seperi manga-ka).

    Format baca dan Kejanggalan

    Aslinya bahasa Jepang biasanya ditulis dari kanan ke kiri, sehingga penggambaran manga dan ditulis dengan sistem seperti ini di Jepang, yang umum disebut sebagai istilahnya "raw" (mentah). Hal ini berbeda dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang biasa membaca dari kiri (atau sebagai patokan cover depan ada di bagian kiri) ke kanan. Sebelum tahun 2000-an, menyikapi masalah perbedaan budaya ini, ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia gambar dan halamannya umumnya di-flip sehingga dapat dibaca dari kiri ke kanan. Hal ini menyebabkan sering terlihat tokoh tokoh dalam komik terlihat kidal (penggunaan tangan kiri yang dominan) dan sedikit aneh.

    Minggu, 28 November 2010

    AGAMA DAN MASYARAKAT


    AGAMA DAN MASYARAKAT
                 Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibutikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figure nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan. Bukti di atas sampai apada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian, pada urutannya agamayang diyakini merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya dan kembali pada konsep hubungan agama dengan masyarakat.
                 Membicarakan peranan agama dalam kehidupan sosial menyangkut dua hal yang sudah tentu hubungannya erat memiliki aspek-aspek yang terpelihara. Yaitu pengaruh dari cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas social dan grup social, perseorangandan kolektivitas dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agma diwarnainya. Yang mempunyai seperangkat arti mencakup perilaku sebagai pegangan individu (way of life) dengan kepercayaan dan taat kepada agamanya. Agama sebagai suatu system mencakup individu dan masyarakat, seperti adanya emosi keagamaan, keyakinan terhadap agamanya.
                 Dalam proses sosial, hubungan nilai dan tujuan masyarakat relative harus stabil dalam setiap momen. Bila terjadi perubahan dan kultural hancurnya bentuk social dan cultural lama. Masyarakat dipengaruhi oleh berbagai perubahan sosial. Setiap kelompok berbeda dalam dalam kepekaan agama dan cara merasakan titik kritisnya. Dalam kepekaan agama setiap kelompok berbeda dalam menafsirkannya, semua sesuai dengan situasi apa yang dihadapi oleh kelompok tersebut. Disamping menawarkan nilai-nilai dan solidaritas baru, juga tampil pola-pola sosial untuk mencari jalan keluar dari pengalaman yang mengecewakan anomi, menetang sumber yang nyata dan mencoba mengambil upaya pelarian yang telah disediakan oleh situasi.

    1.Fungsi Agama
    Aspek yang perlu dipelajari dalam membahas  fungsi agama adalah kebudayaan, social dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut merupakan kompleks fenomena social terpadu yang pengaruhnya dapa diamati dalam perilaku manusia. Fungsi agama sebagai petunjuk bagi manusia untuk mengatasi diri dari ketidakpastian, ketidakberdayaan dan kelangkaan; dan agama dipandang sebagai mekanisme penysuaian yang paling dasar terhadap unsur-unsur kehidupan, memenuhi kebutuhan masyarakat. Contohnya dalam melakukan transaksi jual beli agama berperan dalam menjaga kepercayaan manusia yang satu dengan yang lainnya dalam melakukan transaksi. Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama. Dimensi komitmen agama, menurut Roland Robertson (1984), diklarifikasikan berupa keyakinan, praktek, pengalaman, pengetahuan dan konsekuensi.
    A.   Dimensi keyakinan harapan bahwa orang yang religious akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama.
    B.    Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melakukan komitmen agama secara nyata.
    C.    Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu. Yaitu orang yang benar-benar religious pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tinggi.
    D.   Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa orang yang religius akan memiliki informasi tentang ajaran pokok keagamaan.
    E.    Dimensi konsekuensi dari komitmen religious berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.
    2. masyarakat-masyarkat Industri Sekuler.
                 Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penesuaian-penyesuaian dalam hubungan-hubungan kemanusiaan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi agama. Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasakan penalarandan efisiansi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat secular semakin meluas, seringkali dengan pengorbanan lingkungan yang sakral. Watak masyarakat sekuler menurut Roland Robertson (1984), tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama. Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan-kebiasaan agama peranannya sedikit.

    3. Pelembagaan AGAMA
                 Agama begitu universal, permanen dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, akan sukar memahami masyarakat. Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak tergambar secara benar dan utuh.


    A.   Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral.
    Masyarakat ini berjumlah kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agama yang sama. Agama memasukan pengaruh yang sakral ke dalam system masyarakat mereka.
    B.    Masyarakat-masyarakat Praindustri yang sedang Berkembang.
    Keadaan masyarakat tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe sebelumnya. Agam memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi saat yang sama lingkunngan yang sacral dan yang secular itu sedikit banyak masih di bedakan.
    C.    Masyarakat-masyarakat Praindustri yang Maju.
    Bersifat rasional dan berfikir ilmiah dalam pendekatan agama sehingga mengarah ke tingkah laku yang ekonomis dan teknologis. Sifat-siaft agama hampir tidak mungkin dipandang dengan sikap yang netral. Bila sifat rasional penuh dalam membahas agama yang ada pada manusia, maka berati bersifat nonagama.

    Sabtu, 27 November 2010

    OTAKU

    Otaku (おたく?) adah istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebut orang yang betul-betul menekuni hobi atau kata ganti orang kedua yang paling sopan dalam bahasa Jepang baku, setara dengan kata "Anda" dalam bahasa Indonesia.
    Sejak paruh kedua dekade 1990-an, istilah Otaku mulai dikenal di luar Jepang untuk menyebut penggemar berat subkultur asal Jepang seperti anime dan manga, bahkan ada orang yang menyebut dirinya sebagai Otaku.






    Etimologi
    Istilah otaku kemungkinan besar berasal dari percakapan antar penggemar anime yang selalu menyapa lawan bicara dengan sebutan Otaku (お宅 Anda?) yang merupakan bentuk paling sopan untuk kata ganti orang kedua dalam bahasa Jepang. Pada perkembangan selanjutnya, istilah otaku ditulis dengan aksara katakana otaku (オタク?) atau wotaku (ヲタク?) untuk membedakan istilah slangdengan kata ganti orang kedua dalam bahasa Jepang baku.

    Sejarah
    Distrik Akihabara tempat otaku berkumpul
    Di awal dekade 1980-an sudah ada istilah slang bernada sumbang byōki (ビョーキ "sakit"?) yang ditujukan kepada penggemar berat lolicon, manga dandōjin manga. Istilah byōki sudah sering muncul dalam dōjinshi sampai ke anime dengan peran utama anak perempuan seperti Minky Momo.
    Istilah otaku pertama kali diperkenalkan oleh kolumnis Nakamori Akio dalam artikel “Otaku”no Kenkyū (おたくの研究 Penelitian tentang Otaku?)[1] yang dimuat majalah Manga Burikko. Dalam artikel yang dimuat bersambung dari bulan Juni hingga Desember 1983, istilah otaku digunakan untuk menyebut penggemar berat subkultur seperti anime dan manga.
    Pada waktu itu, masyarakat umum sama sekali belum mengenal istilah otaku. Media massa yang pertama kali menggunakan istilah otaku adalah radioNippon Broadcasting System yang mengangkat segmen Otakuzoku no jittai (おたく族の実態 situasi kalangan otaku?) pada acara radio Young Paradise. Istilah Otakuzoku (secara harafiah: suku Otaku) digunakan untuk menyebut kalangan otaku, mengikuti sebutan yang sudah ada untuk kelompok anak muda yang memakai akhiran kata "zoku," seperti Bōsōzoku dan Takenokozoku.
    Pada perkembangan selanjutnya, sebutan otaku digunakan untuk pria lajang yang mempunyai hobi animemangaidolpermainan video, dan komputer pribadi tanpa mengenal batasan umur. Istilah otaku juga banyak dipakai untuk menyebut wanita lajang atau wanita sudah menikah yang membentuk kelompok sedikit bersifat "cult" berdasarkan persamaan hobi. Kalangan yang berusia 50 tahun ke atas yang merupakan penggemar berat high cultureatau terus mengejar prestasi di bidang akademis jarang sekali dan hampir tidak pernah disebut otaku.
    Istilah "otaku" dalam arti sempit awalnya hanya digunakan di antara orang-orang yang memiliki hobi sejenis yang membentuk kalangan terbatas seperti penerbitan Dōjinshi. Belakangan ini, istilah otaku dalam arti luas sering dapat mempunyai konotasi negatif atau positif bergantung pada situasi dan orang yang menggunakannya. Istilah otaku secara negatif digunakan untuk penggemar fanatik suatu subkultur yang letak bagusnya tidak bisa dimengerti masyarakat umum, atau orang yang kurang mampu berkomunikasi dan sering tidak mau bergaul dengan orang lain. Otaku secara positif digunakan untuk menyebut orang yang sangat mendalami suatu bidang hingga mendetil, dibarengi tingkat pengetahuan yang sangat tinggi hingga mencapai tingkat pakar dalam bidang tersebut.
    Sebelum istilah otaku menjadi populer di Jepang, sudah ada orang yang disebut "mania" karena hanya menekuni sesuatu dan tidak mempunyai minat pada kehidupan sehari-hari yang biasa dilakukan orang. Di Jepang, istilah otaku sering digunakan di luar konteks penggemar berat anime atau manga untuk menggantikan istilah mania, sehingga ada istilah Game-otaku, Gundam-otaku (otaku mengenai robot Gundam), Gunji-otaku (otaku bidang militer), Pasokon-otaku (otaku komputer), Tetsudō-otaku (otaku kereta api alias Tecchan), Morning Musume-otaku (otaku Morning Musume aliasMō-ota), Jani-ota (otaku penyanyi keren yang tergabung dalam Johnny & Associates).
    Secara derogatif, istilah otaku banyak digunakan orang sebagai sebutan bagi "laki-laki dengan kebiasaan aneh dan tidak dimengerti masyarakat umum," tanpa memandang orang tersebut menekuni suatu hobi atau tidak. Anak perempuan di Jepang sering menggunakan istilah otaku untuk anak laki-laki yang tidak populer di kalangan anak perempuan, tapi sebaliknya istilah ini tidak pernah digunakan untuk perempuan. Berhubung istilah otaku sering digunakan dalam konteks yang menyinggung perasaan, penggunaan istilah otaku sering dikritik sebagai praduga atau perlakuandiskriminasi terhadap seseorang.
    Otaku juga identik dengan sebutan Akiba Kei yang digunakan untuk laki-laki yang berselera buruk dalam soal berpakaian. Sebutan Akiba Kei berasal dari gaya berpakaian laki-laki yang lebih suka mengeluarkan uang untuk keperluan hobi di distrik AkihabaraTokyo daripada membeli baju yang sedang tren. Sebutan lain yang kurang umum untuk Akiba-Kei adalah A-Boy atau A-Kei, mengikuti istilah B-Boy (B-Kei atau B-Kaji) yang sudah lebih dulu ada untuk orang yang meniru penampilan penyanyi hip-hop berkulit hitam.

    Generasi otaku di Jepang


    §  Otaku generasi pertama (kelahiran paruh pertama tahun 1960-an)
    Otaku generasi pertama dibesarkan sebagai penggemar fiksi sains di saat masyarakat umum masih mengganggap anime sebagai konsumsi anak-anak. Gekiga yang dimaksudkan sebagai bacaan orang dewasa lalu mulai dikenal secara luas. Otaku generasi pertama juga mulai ikut-ikutan membaca Gekiga. Di Jepang, generasi kelahiran tahun 1960-an disebut generasi Shinjinrui (Generation X) yang sewaktu kecil takjub dengan monster yang bisa berubah bentuk dan menyenangi Tokusatsu.
    §  Otaku generasi II (kelahiran sekitar tahun 1970-an)
    Di masa kecil membaca Space Battleship YamatoMobile Suit Gundam yang nantinya menjadi bekal penting untuk menjadi otaku. Masyarakat Jepang mulai menerima kehadiran otaku. Sebagian otaku generasi II tidak bisa membedakan antara dunia fiksi sains dengan alam nyata, misalnya Gundam-otaku (Gun-ota). Permainan video dekade 1980-an juga menjadi kegemaran otaku generasi II. Pada saat yang sama, masyarakat mulai menaruh praduga terhadap otaku akibat kasus pembunuhan heboh dengan pelaku seorang otaku. Di kalangan anak sebaya, otaku mulai mendapat perlakuan diskriminasi.

    §  Otaku generasi III (kelahiran sekitar tahun 1980-an)
    Di masa kecil membaca Neon Genesis Evangelion, otaku generasi III sekarang menjadi inti gerakan Sekai Kei. Anak-anak dari otaku generasi I mulai menjadi otaku sehingga citra negatif otaku semakin berkurang dan otaku hanya dianggap sebagai salah satu hobi. Di kalangan otaku generasi III, kecenderungan Moé sudah menjadi istilah yang disepakati bersama, sekaligus sebagai prinsip dan tujuan. Otaku generasi III makin tenggelam di dalam dunia yang digambarkan manga, dan bahkan sampai menyenangi high culture yang ada di dalamnya.

    sumber: wikipedia(http://id.wikipedia.org/wiki/Otaku)

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites